SMP ISTIQOMAH SAMBAS SIAP MELAKSANAKAN COLLABORATIVE BLENDED LEARNING BERBASIS HOTS

Oleh : Bangun Pracoyo, S.Pd., M.Pd. *)

SMP Istiqomah Sambas Purbalingga siap melaksanakan pembelajaran kolaboratif dengan Model Blended Learning Berbasis Higher Order Thinking Skills pada semester genap Tahun Pelajaran 2021/2022. Agar persiapannya lebih matang maka SMP Istiqomah Sambas melaksanakan In House Training (IHT). Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Senin Selasa, 20-21 Desember 2021. Tema IHT adalah Desain Pembelajaran Kolaboratif dan Penilaian Berbasis HOTS. Narasumber yang mengisi kegiatan tersebut antara lain Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Direktur LPIS, Kepala SMP Istiqomah Sambas, Arsyad Riyadi, S.Si, dan Bangun Pracoyo, S.Pd.,M.Pd. Materi IHT antara lain Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pembelajaran yang inovatif, kreatif efektif, dan menyenangkan berbasis HOTS, Blended learning yang kolaboratif antar kompetensi, menyusun desain PAIKEM yang kolaboratif berbasis HOTS, Teknik Penilaian Otentik berbasis HOTS, Praktik menyusun penilaian kolaboratif, dan Presentasi desain KBM dan penilaian yang HOTS dan kolaboratif.

Ada hal yang unik saat pelaksanaan yaitu pelaksanaan IHT secara blended juga. Kegiatan dilaksanakan di tiga ruang berbeda yaitu ruang A,B, dan C. Masing-masing ruangan disiapkan laptop, kamera yang terpasang pada tripod, soundsistem, dan jaringan internet. Saat narasumber memberi materi di Ruang A maka terjadi IHT tatap muka secara langsung. Peserta di Ruang B dan C menerima materi melalui tatap maya dengan Google Meet. Pada sesi kedua saya berpindah posisi di Ruang B maka peserta di Ruang A dan C bertatap maya dengan Google Meet. Begitu juga pada sesi ketiga saya berpindah tempat di Ruang C, peserta di Ruang A dan B secara daring.

Ini unik dan menarik, baru kali ini saya mengisi IHT seperti ini, mengapa dilakukan blended seperti ini Pak?

Saya sengaja mendesain IHT seperti ini. Kami sudah melaksanakan Blended Learning. Maka IHTnya juga blended. Agar para guru merasakan apa yang dirasakan para siswa. Bagamana rasanya tatap muka langung dan rasanya pembelajaran jarak jauh dengan tatap maya. Jawab Syaefudin Purwanto,S.Pd. selaku Kepala SMP Istiqomah Sambas.

Pada simulasi pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) Semester gasal Tahun Pelajaran 2021/2022 SMP Istiqomah Sambas melaksanakan Blended Learning dengan pola 50% siswa hadir di sekolah untuk tatap muka terbatas dan 50% siswa melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Siswa yang belajar dari rumah (BDR) mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan Google Meet. Guru membagi perhatian pada siswa yang di kelas dan di rumah. Agar semester genap pembelajaran lebih berkualitas maka perlu pelatihan bagi guru. Kegiatan diikuti kepala sekolah dan 52 orang guru baik dari kelas regular maupun kelas boarding.

Sesi pertama materi tentang konsep, dasar hukum dan dasar teori tentang asesmen yang HOTS. Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning). Para peserta harus memahami 5 prinsip asesmen terbaru agar dapat melaksanakan asesmen dengan baik, yaitu:

1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

2 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.

3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.

4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya.

5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Para peserta IHT juga diarahkan untuk mulai menerapkan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset). Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting daripada sebatas hasil akhir. Peserta diharapkan mampu menerapkan ide penerapan pola pikir bertumbuh dengan bimbingan narasumber. Peserta membentuk kelompok untuk membuat desain KBM dan penilaian kolabaratif berbasis HOTS. Kelompok dari lintas mapel 4 sampai 7 mapel. Setelah semua selesai menyusun desain terbaiknya secara bergantian presentasi.

Inilah beberapa contoh desain pembelajaran dan penilain kolaboratif berbasis HOTS yang dirancang peserta yang akan dilaksanakan pada semester genap. Kolaborasi 4 mapel yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Pendidikan Agama Islam dan Seni Budaya. Pembelajaran akan dilaksanakan dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dengan tema The Drama of Begalan Traditions Values. Ada juga satu kelompok yang bisa berkolaborasi dalam 7 mata pelajaran yaitu IPS, Bahasa Indonesia, Seni Budaya, Prakarya, PPKn, Bahasa Inggris,dan PJOK. Tema yang dipilih yaitu Recount Teks dalam Pengembangan Ekonomi Agrokultur untuk Melestarikan Budaya Lokal melalui Media Poster. Presentasi yang dipaparkan mendapat masukan dari peserta dan narasumber untuk selanjutnya diperbaiki agar siap dilaksanakan pada semester gasal.

 

*) Pengawas SMP

Dindikbud Kab.Purbalingga