Penggunaan Model Pembelajaran Inovatif dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika

Matematika adalah salah satu pelajaran yang diajarkan di sekolah, baik dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Namun kurangnya motivasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika ini sering kita jumpai. Peserta didik belum memahami bahwa mata pelajaran ini memiliki banyak manfaat dan penting untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai guru kita harus dapat mengetahui apa saja penyebab hal tersebut. Pada artikel ini, saya akan membahas lebih dalam tentang motivasi belajar dan langkah-langkah kita sebagai guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di SMP.

 

Penting sekali sebagai guru kita memahami motivasi belajar peserta didik. Hal ini sangat berpengaruh pada hasil belajar peserta didik di sekolah. Guru harus dapat merancang pembelajaran sesuai kebutuhan belajar peserta didik. Berikut penyebab kurangnya motivasi belajar peserta didik terhadap pelajaran matematika berdasarkan hasil wawancara dan kajian literartur yang saya lakukan.

  1. Guru belum merancang pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

Model pembelajaran yang monoton terjadi karena pembelajaran hanya terpusat pada guru tanpa memperhatikan peserta didik. Guru beranggapan bahwa yang terpenting adalah materi dapat tersampaikan kepada peserta didik. Sehingga, diperlukan inovasi pembelajaran yang dapat menarik peserta didik untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

  1. Peserta didik kurang menguasai materi prasyarat

Peserta didik kurang menguasai materi prasyarat. Hal ini karena peserta didik belum menguasai konsep dasar matematika, seperti bilangan bulat, bilangan pecahan, aljabar dan lainnya. Konsep-konsep dasar ini sangat penting untuk mengikuti materi berikutnya. Dalam hal ini, guru perlu memastikan konsep dasar telah dikuasai oleh peserta didik.

  1. Peserta didik belum memahami manfaat belajar matematika

Peserta didik belum memahami manfaat belajar matematika. Manfaat belajar matematika bagi peserta didik yang tidak kalah penting adalah mendorong kemampuan mereka dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau problem solving. Belajar matematika membantu peserta didik untuk terbiasa melakukan analisis dan mencari solusi yang terbaik untuk sebuah permasalahan.Kemampuan analisis berkaitan erat dengan cara berpikir mereka secara kritis dalam memandang setiap permasalahan di sekitar. Di waktu yang sama, matematika mendorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang logis dalam setiap menghadapi setiap masalah. Hal ini yang dapat dilakukan oleh guru di setiap pertemuan memberikan motivasi belajar dengan mengaitkan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Matematika digunakan dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari, termasuk keuangan, pembelian, dan pengukuran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar matematika.

 

Siswa mengerjakan asesmen akhir dengan aplikasi quizizz

Dari ulasan tersebut, maka sangatlah penting bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran. Model pembelajaran inovatif adalah suatu pendekatan atau metode pembelajaran yang menggunakan cara-cara baru yang kreatif dan mengedepankan pemikiran kritis, keterlibatan aktif, dan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara mandiri, kreatif, dan inovatif, sehingga mereka dapat termotivasi dalam belajar, menghasilkan ide-ide baru, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan nyata. Model pembelajaran inovatif melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, eksperimen, simulasi, dan multimedia interaktif. Langkah-langkah guru dalam melaksanakan pembelajaran yang inovatif dapat dilakukan dengan:

  1. Memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa sesuai materi yang akan disampaikan. Contohnya probem based learning, project based learning, Inquiry-based learning, flipped classroom, dan blended learning.
  2. Menggunakan jenis-jenis model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Menurut Riyanto (2010:267) mengatakan pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang dirancang untuk melatih kecakapan akademis (academic skills), keterampilan sosial (social skill), serta interpersonal skill. Contoh jenis-jenis model pembelajaran kooperatif antara lain jigsaw, student team achievement division, team game tournament, snowball throwing, talking stick, dan lainnya.
  3. Menggunakan media pembelajaran yang menarik dan berbasis IT sesuai perkembangan zaman. Contohnya menampilkan PPT dengan menggunakan canva, menggunakan alat peraga pendidikan, video berkaitan materi yang akan disampaikan untuk memotivasi peserta didik, LKPD yang interaktif, dan melakukan evaluasi dengan aplikasi quizizz, kahot, google classroom, dan aplikasi lainnya.

Dari hasil analisis dan pengalaman saya sebagai penulis yang sudah menerapkan model pembelajaran inovatif maka peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran, mengembangkan kemampuan, bernalar kritis, dan kreatif sehingga motivasi belajar peserta didik akan meningkat dalan pembelajaranmatematika.

 

Ditulis oleh Sherly Hanawati, S.Si

Guru SMP Istiqomah Sambas Purbalingga

(27 Oktober 2023)